Sabtu, 06 Maret 2010

Kisah si Tukang Kayu

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dr pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tsb pd pemilik perusahaan.

Tentu saja, krn tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi kptsan itu sdh bulat Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat & menikmati sisa hari tuanya dgn penuh kedamaian bersama istri & kel.nya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorg pekerja terbaIknya. Ia lalu memohon pd tukang kayu tsb utk membuatkan sebuah rumah utk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perushaan itu.

Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin sgr berhenti. Hatinya tdk sepenuhnya dicurahkan. Dgn ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hslnya bukanlah sebuah rmh baik. Sungguh sayang ia hrs mengakhiri kariernya dgn prestasi yg tdk bgt mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu dtg melihat rmh yg dimintanya, ia menyerahkan sebh kunci rmh pd tkg kayu tsb.

"Ini adalah rumahmu," ktnya, "hadiah dr kami." Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu & menyesalnya.

Seandainya saja ia mengetahui bhw ia sesungguhnya mengerjakan rmh utk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dgn cara yg lain.

Kini ia hrs tinggal di sebh rmh yg tak terlalu bagus hsl karyanya sendiri.

Itulah yg terjadi dlm hdp kita. Kdgkala,banyak dr qt yg membangun kehdpan dgn cara yg membingungkan. Lbh memilih berusha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yg baik. Bahkan, pd bag-bag terpenting dlm hdp qt tdk memberikan yg terbaik.

Pd akhir perjlnan qt terkejut saat melihat apa yg telah qt lakukan dan menemukan diri qt hdp di dlm sebh rmh yg qt cipta kan sendiri.

Seandainya Qt menyadarinya sejak semula qt akan menjlni hdp ini dg cara yg jauh berbeda. Renungkan bhw qt atau si tk kayu, renungkan rmh yg sdg qt bangun. Hdp qt esok atau akibat sikap & pilihan yg qt buat hari ini.

Tidak ada komentar: